Kontrak Hidup yang Tidak Pernah Tau Sampai Kapan

Ketika beberapa hari lalu di minta memberi nilai pada 20 list what are you afraid of ?, dari 20 list tersebut saya memberi nilai tertinggi pada "DEATH" kematian, sebagai seorang muslim yang percaya akan adanya kehidupan setelah kematian, jelas itu yang paling menakutkan, karena kita akan menghadapi kehidupan lain setelah kematian, kita akan mempertanggung jawabkan apa yang telah kita lakukan di dunia, bahkan hal-hal kecil pun harus kita pertanggung jawabkan. Kemudian sudah siapkah kita menghadapi kematian ??? actually this is my question for my self, hiks. 

كلّ نفس ذائقة الموت
" setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian "

Kenapa takut? karena merasa belum punya cukup bekal untuk ke sana, dan kita tidak pernah tau kontrak hidup kita di dunia sampai kapan, kapan Allah akan memanggil kita dan meminta pertanggung jawaban atas semua yang kita lalukan dan apa yang kita punya di dunia. Punya rumah, sudahkah kita pakai untuk mendidik keluarga kita, mengajak mereka mengenal Allah, mengajarkan mereka beribadah dan melantunkan ayat-ayatnya? semua yang kita punya akan di pertanyakan.

Inginnya, Allah memanggil kita dengan khusnul khatimah, amiin, akan tetapi tidak jarang kita mendengar orang meninggal di hotel, di bar, di club malam, Allah memanggil mereka dalam keaadaan berma'siat, na'udzubillah. Beruntunglah mereka yang Allah panggil dalam keadaan sedang bersama-Nya. Beberapa tahun lalu kakeknya suami meninggal ketika beliau sedang mengimami shalat, masya Allah nikmat yang sungguh luar biasa di panggil Allah ketika sedang bersama-Nya, semoga kita bisa merasakan hal yang sama, aamiin.

" Beginilah saya ingin mati, ketika saya
sedang bersamamu, ya Allah "
Kematian itu pasti akan datang, takut akan kematian manusiawi, ketakutan itu harus di maknai positif, di maknai dengan terus mendekatkan diri kepada Allah. Urusan dunia memang melenakan, tanpa di sadari kita sering di sibukkan dengan urusan duniawi, seperti urusan kantor, urusan rumah, anak, urusan yang tidak pernah selesai. 

Mengutip perkataan dosen saya ustadzah Irianis Rasyidin " Kalau anda belajar seluk beluk agama islam, itu namanya bertafaqquh fiddin, itu tandanya Allah menginginkan kebaikan untuk diri anda. Sebaliknya kalau anda enggan memahami agama, Allah membiarkan anda untuk tetap tidak tau, pilihan ada di tangan kita ". Kita yang menentukkan bagaimana kehidupan kita setelah kematian. Mari terus bertafaqquh fiddin agar kita menjalani hidup sesuai dengan tuntunan agama, agar ibadah kita dan keluarga kita menjadi lebih baik, mari mulai menyicil bekal dan tempat tinggal kita yang abadi. 

Ini sebagai sarana untuk saling mengingatkan, termasuk mengingatkan diri sendiri. 

وتوا صوا بالحقّ وتواصوا بالصبر
" dan saling mengingatkanlah kalian dalam kebenaran 
dan saling mengingatkanlah dalam kesabaran ".





Comments

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom