Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Alhamdulillah di tulisan saya sebelumnya yang sempat saya share di FB "His Journey Is On Another Level", banyak teman-teman yang tertarik untuk menyekolahkan anak-anaknya di Ma'had Al Azhar Kairo, Mesir. 

Dalam tulisan ini, insyaallah saya akan menjelaskan langkah-langkah menyiapkan anak-anak kita untuk melanjutkan pendidikan di Ma'had Al-Azhar Kairo. Sebelumnya perlu diketahui bahwa Pendidikan di Ma'had Al Azhar tidak berbayar alias GRATIS sejak mendaftar hinngga lulus, maka biaya-biaya yang akan dikeluarkan nantinya adalah di luar dari biaya pendidikan di Ma'had. Namun yang di maksud ma'had di sini hanya sekolah saja, tidak meliputi asrama dan makan sebagaimana di Indonesia.

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan untuk menempuh pendidikan di Ma'had Al Azhar Kairo:

  1. Kesiapan Mental 
Dalam hal ini, yang patut diperhatikan adalah kesiapan mental anak sejak jauh-jauh hari ketika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan jauh di rantau dan jauh dari pengawasan orangtua. Perbedaan budaya, bahasa, dan makanan tentu kelak akan menjadi salah satu kendala anak-anak kita. Alangkah baiknya kita menyiapkan mental mereka dengan mengedukasi mereka tentang hal-hal tersebut, sehingga mereka tidak mengalami culture shock ketika mereka sampai di sana. Hal ini banyak dialami oleh anak-anak yang kemarin berangkat ke Mesir. Beberapa anak mengalami penurunan nafsu makan dikarenakan perbedaan jenis makanan yang mereka temui di Mesir dengan makanan yang mereka makan di Indonesia. 

    2. Kemampuan Bahasa Arab

Kemampuan bahasa Arab adalah modal utama dalam menempuh pendidikan di Ma'had Al Azhar, maka dari itu hendaklah anak-anak kita disiapkan sejak dini untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab mereka. 
Bagaimana caranya? Kami memotivasi anak kami untuk mengikuti beberapa ajang kompetisi bahasa Arab agar dia terbiasa dan juga memupuk  percaya dirinya, karena dalam wawancara ujian tahdidul mustawa percaya diri sangat dibutuhkan. Menyiapkan kemampuan bahasa Arab anak tidak bisa dalam waktu yang singkat, kami memotivasi anak kami untuk mengikuti beberapa kompetisi bahasa  Arab sejak dia duduk  di kelas VII SMP.

    3. Mencari Mediator

Apakah mediator itu? Mediator adalah semacam agen yang membantu keberangkatan calon pelajar secara mandiri untuk belajar di Kairo. Untuk pelajar tingkat SMP dan SMA, qodarullah pemerintah kita belum memfasilitasi untuk pelajar yang ingin belajar di sana, dan para mediator inilah sebagai  wasilah yang dapat membantu para calon pelajar untuk belajar di ma'had Al azhar Mesir. Namun tidak hanya pelajar ditingkat SMP dan SMA saja, para calon Mahasiswa juga banyak yang berangkat ke Mesir melalui Mediator. Walaupun sebenarnya calon mahasiswa bisa mengikuti program keberangkatan ke Mesir melalui beasiswa yang diberikan oleh Kementrian Agama.
Apa yang membedakan mahasiswa yang berangkat melalui mediator dan melalui Kementrian Agama. Mahasiswa yang berangkat melalui mediator biasanya akan kuliah 1 tahun lebih awal karena tidak perlu menunggu prosedur keberangkatan dari Kementrian Agama, hanya saja keberangkatan melalui mediator tentu lebih mahal dikarenakan keberangkatan melalui Kementrian Agama mengcover beberapa biaya. 
Dalam prosedur belajar di Kairo, mediatorlah yang akan mengurus semuanya terkait ujian tahdidul mustawa,  keberangkatan, menyiapkan tempat tinggal dan menyiapkan pembimbing bahkan koki untuk para pelajar selama mereka belajar di Ma'had Al Azhar, dan mediator juga yang akan mengurus calon pelajar sampai calon pelajar masuk ma'had Al azhar Kairo. 
Mediator bermacam-macam ada yang seperti saya jelaskan di atas, yaitu mengurusi secara menyeluruh, adapula yang hanya mengurusi pelajar sebatas beberapa bulan saja kemudian siswa di lepas untuk mencari tempat tinggal  secara mandiri. Kami memutuskan untuk memilih mediator yang menyediakan flat beserta  pembimbing dengan sistem seperti ma'had-ma'had di Indonesia. Pertimbangan kami adalah agar anak kami tetap terawasi dengan baik selama belajar di sana. Sejak satu tahun terakhir, kami telah mencari dan menela'ah beberapa pilihan mediator, dan akhirnya pilihan kami jatuh  pada Tanmia Center sebagai Mediator untuk keberangkatan anak kami. Untuk info detail biaya asrama bisa dilihat diweb Tanmia Center, dan insyaallah akan saya share detail pembiayaan selama keberangkatan di poin berikutnya.

    4. Menyiapkan Biaya

Setiap jenjang pendidikan yang ditempuh tentu membutuhkan biaya yang dikeluarkan. Biaya-biaya ini meliputi biaya yang dibayarkan ke Mediator dan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pribadi seperti membuat paspor, belanja barang-barang untuk keperluan keberangkatan, uang saku selama di perjalanan dari Indonesia menuju ke Mesir dsb.
Berikut rincian biaya yang kami keluarkan dan biaya bulanan selama anak kami akan tinggal di Kairo.
  • Membuat paspor, anak kami memperpanjang paspor 350.000
  • Biaya makan dan transport selama tinggal di Depok untuk persiapan ujian (optional) beberapa capel tidak mengikuti ini, hanya mengikuti kelas online. 300.000/minggu selama kurang lebih 3 bulan. 
  • Biaya yang dibayarkan ke mediator untuk keberangkatan, rincian biaya meliputi: pengurusan dokumen (rekomendasi,visa dll), tiket keberangkatan, biaya awal flat di Mesir)  28.000.000
  • Biaya tes ma'had Al Azhar secara onlline 850.000
  • Biaya membeli barang-barang untuk persiapan keberangkatan (pakaian, makanan dll): 3.000.000
  • Uang saku selama di perjalanan dan untuk pengeluaran awal kedatangan 150 USD (kurang lebih sekitar 2.400.000)
  • Paket Roaming International untuk 10 hari: 350.000
  • Biaya bulanan untuk sewa flat dan makan: 1.700.000
  • Uang Saku bulanan: 800.000
Biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing calon pelajar tentu berbeda, terutama di biaya transport, tiket pesawat untuk yang tinggal di luar Jabodetabek khususnya. Sedangkan untuk biaya bulanan yang nantinya akan dikeluarkan setiap bulannya selama di Mesir, yaitu 2 poin paling bawah.

    5. Mengikuti Kelas Persiapan Ujian Tahdidul Mustawa Al lughawy

Setiap mediator insyaallah akan memfasilitasi kelas ini untuk persiapan calon pelajar menghadapi ujian tahdidul mustawa al lughawy. 
Apa yang dimaksud dengan ujian tahdidul mustawa al lughawy? Ujian tahdiddul mustawa al lughawy adalah ujian yang dilaksanakan sebelum calon pelajar berangkat ke Mesir. Ujian ini untuk menentukan kelas persiapan calon pelajar selama di Mesir nantinya. Hasil ujian inilah yang nantinya akan menentukan di kelas mana calon pelajar ditempatkan untuk persiapan menjelang ujian masuk ma'had Al Azhar.  Semua capel yang mengikuti ujian ini akan dinyatakan lulus, hanya saja yang membedakan adalah penempatan capel di kelas persiapan masuk ma'had al azhar.
 
    6. Mengikuti Ujian Tahdidul Mustawa Al lughawy

Ujian tahdidul mustawa al lughawy adalah ujian yang diselenggarakan oleh markaz at tathwir Al azhar dan di fasilitasi oleh para mediator , yang mewawancara pun langsung dari markaz  at tathwir Al azhar. Para mediator hanya sebagai wasilah dalam menyiapkan tempat ujian dan menjembatani para capel ketika pelaksanaan ujian.  Di sinilah yang akan membedakan capel yang memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik dengan capel yang belum memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik. Capel yang memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik tidak akan lama berada di kelas i'dady (kelas persiapan bahasa) di Mesir.

    7. Menyiapkan keberangkatan ke Kairo

Untuk persiapan keberangkatan ke Kairo, orang tua tidak perlu khawatir, mediator akan memberikan arahan, baik terkait dokumen maupun barang-barang yang akan dibawa, kemarin kami menerima list dokumen dan pakaian yang harus disiapkan untuk keberangkatan.
Namun tak kalah penting, sebaiknya orang tua juga mengedukasi anak-anak terkait prosedur serta keamanan selama di perjalanan,  karena tidak semua anak pernah atau terbiasa dengan perjalanan jauh secara mandiri. Belajar dari kasus keberangkatan rombongan anak kami kemarin, ada anak yang boarding passnya tercecer, ada juga yang laptopnya tertinggal dan dititipkan ke ustadz yang mendampingi capel di keberangkatan kloter kedua, bahkan ada yang tasnya hilang ketika transit di bandara Abu Dhabi. 
Dalam hal ini orang tua perlu memperhatikan ketika mengemas barang anak-anak untuk keberangkatan. Berikut yang perlu disiapkan untuk mempermudah perjalanan anak-anak kita.
  1. Koper Besar 28inc (ukuran optional), kami membekali anak kami 1 koper besar ukuran 28 inch agar semua barang kebutuhan anak dan makanan masuk koper besar yang nantinya akan masuk bagasi pesawat.
  2. 1 ransel, ransel berisi dokumen-dokumen penting, laptop (jika dibutuhkan), jaket, 1 setel pakaian dan dalaman (untuk jaga-jaga jika selama perjalanan terjadi kendala baik pakaiannya ketumpahan makanan/minuman, atau kopernya terlambat datangnya), ini biasa terjadi di penerbangan international, biasanya ada koper yang tidak terbawa di flight yang sama ketika transit dan akan dibawa di penerbangan berikutnya. 
  3. Tas paspor, tas paspor yang digantung di leher dan bisa disimpan di dalam baju (karena paspor adalah barang yang paling diincar pencopet internatioanal, teman kami sempat kehilangan paspornya ketika perjalanan di Portugal), kami siapkan khusus untuk paspor, tiket, boarding pass, dan uang secukupnya untuk anak kami jajan ketika transit di Abu Dhabi, sehingga akan memudahkan dia selama diperjalanan, dan tidak sering membuka ranselnya, jika digabung dengan dokumen lain, dikhawatirkan ada dokumen yang tercecer selama perjalanan.
  4. Paket Roaming International, mengaktifkan paket internet roaming international untuk beberapa hari akan sangat membantu anak-anak selama perjalanan dan di hari-hari pertama sampai di Mesir. Terkait hal ini banyak orang tua yang tidak tau, sehingga ketika diperjalanan mereka tidak bisa berkomunikasi dengan anaknya, sampai beberapa hari di Mesir pun orang tua belum bisa berkomunikasi dengan anak mereka. Alhamdulillah kami dapat terus berkomunikasi dan memantau anak kami selama di perjalanan dan di hari awal dia sampai di Mesir. Untuk selama transit sebenarnya bisa menggunakan wifi bandara, namun tidak semua anak tau dan berani bertanya akan hal ini.
Sedikit cerita ketika perjalanan anak kami ke Kairo, Sejak keberangkatan dari bandara Internasional Soekarno Hatta sudah ada kasus boarding pass yang tercecer, sampai di Abu Dhabi ada tas capel yang hilang. Saat transit di Abu Dhabi, kami menghubungi anak kami untuk menanyakan keadaan dia, namun dia bilang akan menghubungi kami nanti karena dia sedang diminta untuk menemani ustadz mencari tas salah satu capel yang hilang, masyaallah berkah menguasai bahasa Asing sehingga dia dapat membantu yang lain. Dikarenakan anak kami fasih dalam bahasa Inggris, jadi ustadz meminta bantuannya untuk mempermudah berkomunikasi dengan petugas maupun orang-orang di bandara, dan Alhamdulillah tas temannya bisa ditemukan. Dan juga Alhamdulillah tidak terjadi kendala dalam perjalanan anak kami sampai dia tiba di Kairo, Mesir. 
Di satu tahun terakhir ini memang anak kami sudah terbiasa untuk pulang pergi naik pesawat Jakarta-Bengkulu sendiri, begitupula dengan tranportasi lain, kami biasakan dia untuk bolak balik naik kereta di Jobodetabek sendiri, agar dia terbiasa untuk tidak bergantung pada orang lain selama diperjalanan, kami juga mengarahkan dia untuk tidak pernah menitipkan barangnya ke teman selama di perjalanan, dia harus membawa ranselnya kemana-mana bahkan ke kamar mandi sekalipun. Meminimalisir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, namanya juga anak-anak, kami khawatir ketika temannya dititipin barang, temannya kurang aware terhadap barang titipan temannya.

Last but not least, Pertimbangan kami mendukung anak kami untuk sekolah di Ma'had Al Azhar Kairo, selain banyak keilmuan yang dapat dia pelajari di sana, biaya sekolahnya pun relative sama dengan biaya mondok di Indonesia, khususnya di Jabodetabek. Untuk biaya masuk pondok di Jabodetabek sekitar 20-50 juta dan biaya bulanan 2-5 juta. Dan biaya hidup di sana pun murah, anak kami membeli kebab hanya 4.000,-, makanan yang paling mahal dia beli adalah makanan Indonesia, itu pun sama dengan harga makanan di Indonesia, yaitu 20.000,-. So Cheap isn't it? 😁.

Alhamdulillah tulisan saya terkait sharing prosedur sekolah di Ma'had Al Azhar telah selesai. Semoga tulisan yang saya share ini dapat membantu teman-teman. Apabila ada yang ingin ditanyakan, silahkan meninggalkan komentar di tulisan ini. Barakallahu fiina jami'an.

Disclaimer: Ini berdasarkan pengalaman pribadi kami, jika ada ketidaksesuaian bisa dikonfirmasi ke mediator.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom