The Power of Saying Sorry and Forgiving

Tinggal di negeri orang yang nun jauh dari negara asal Indonesia, bukan sekedar belajar bahasa atau budaya, tapi sedikit banyak mengubah pola pikir, sikap dan cara mendidik anak. Terutama banyak belajar dari anak-anak sendiri, karena mereka yang lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan dan teman-teman mereka di sekolah.

Sore itu anak wedok main scooter di dalam rumah, di tegor sama emaknya " De, please don't play your scooter in the house, you can play your scoot later when we go to the park ", anaknya ngeyel " why? it's ok, scooter adek bersih rodanya ", " khawatirnya nanti adek nabrak kakak atau mama ", mamanya berusaha memberikan alasan yang bijak.


Nggak lama scooter yang dalam keadaan ngebut nabrak emaknya yang baru keluar dari dapur, jedaaak plus ngelindes kaki si emak. Orang normal rasanya pengen apa? marah tho, setidaknya akan negur anak dengan intonasi RE, mungkin ada yang akan negur dengan intonasi lebih tinggi FA SO LA atau bahkan DOOOO.. hahaha. Anak wedok selaku tersangka langsung bilang " sorry mom ", emaknya narik nafas dan anak wedok pun kembali meminta maaf sembari ngingetin emaknya " mom, sorry, please say it's... " sambil meminta mamanya untuk menjawab IT'S OK, then dengan sedikit menahan rasa sakit di kaki I said " It's ok ", actually I'm not ok, hiks, sakiit cinta.. how do I have to say "It's okay ".

Kejadian yang nyaris sama terulang, lagi ngeberesin kamar menjelang tidur, " dek, scooternya tolong kembaliin ke tempatnya nanti nimpa ", posisi scooter di pintu. Nggak lama anak wedok mainin pintu, jeduk scooter jatuh ke kepala emaknya, " sorry mom ", rasanya dah pengen keluar tanduk seketika, tarik nafas " it's ok, sekarang tolong adek kembalikan scooternya ", selanjutnya memberikan petuah kepada anak wedok.

Entah itu sudah kali ke berapa semenjak di sini saya harus bilang IT'S OK padahal kenyataannya saya dalam keadaan yang tidak ok, kadang sangat tidak ok, bibir sampe pecah atau kaki sampe biru contohnya. Sebelum mengingatkan anak-anak untuk lebih berhati-hati, mereka terlebih dahulu mengajarkan saya untuk memaafkan dengan tulus.

Iya, memaafkan tanpa kata tapi, memaafkan tanpa ada rasa kesal yang terpendam. Di satu sisi kita merasa kesakitan tapi kita harus memaafkan dengan mengatakan "tidak apa-apa", awalnya terasa berat, semakin di jalani baru merasakan manfaat dari the power of saying sorry and forgiving  " IT'S OK ". Ngerasa lebih plong ketika sudah memaafkan, tidak ada kesal apalagi dendam.

Dan menjawab SORRY dengan IT'S OK, sekarang seakan membudaya dalam keluarga kami, mengikuti kebiasaan masyarakat setempat. Sering sekali mendengar jawaban orang-orang yang saya temuin di jalan, ketika ada yang bilang SORRY, maka akan di timpali dengan jawaban IT'S OK atau ALRIGHT.

Ayo katakan tidak apa-apa, it's okay..., tidak sekedar di mulut saja, tapi belajar melakukan dengan tulus, sayang jika hidup hanya di gunakan untuk menyimpan kekesalan apalagi dendam kaya Roymardo sah siregar, siapa itu? search beritanya sendiri ya hehe, semua itu  merugikan diri sendiri, TITIK.

Kids are great imitators so give them something grate to imitate, ciptakan lingkungan yang baik, menjadi contoh yang baik bagi anak-anak, ketika mereka meniru hal yang baik dari lingkungan mereka, maka mereka akan menjadi guru yang baik pula bagi kita para orang tua.



Comments

  1. Yang susah mungkin mengatakannya secara tulus ya mak.. Anak-anak aku masih sering aku ingetin nih untuk bilang maaf dan makasih.. Hehe. Makasi sharingnya ya Maaaak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mak, pembiasaannya d awalnya juga lumayan sulit, semangat mak..:)

      Delete
  2. Jaman sekarang sudah sulit bersikap demikian bila tidak dibiasakan...
    blogwalking salam kenal...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul mak, kuncinya pembiasaan, thanks udah berkunjung mak fee

      Delete
  3. Hiks aku nih biasanya nadanya meninggi kalau gak didenger. Tapi ngliat muka anak gk kyk bersalah, malah keliatan lucu (msh pd bayi soalnya hehe) TFS Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. You're most welcome mba April say, ho oh.. anak2 tu mukanya polooos bener pa lagi kl pas bobo cantik hihi

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom