Last Two Days in London

Trip ke London ini, trip santai menurut saya, selama tiga hari di London kami tidak mengejar trip di luar list itenirary kami, anak-anak juga tidak kami minta untuk bangun pagi, kami memulai perjalanan setiap hari selama tiga hari di sana sesiapnya anak-anak saja. Dan anak-anak pun setiap di ajak jalan-jalan nggak pernah rewel, kalau mereka ngantuk mereka tinggal tidur di bus, sampai tempat tujuan mereka bangun langsung jalan, nggak lama main kemudian lari sana lari sini, asalkan perut kenyang dan tas penuh jajanan, itu sudah cukup untuk membuat mereka betah jalan seharian bahkan sampai malam.

Hari kedua sebelum memulai perjalanan, siap-siap mandi dan sarapan, perjalan hari itu di awali ke toko buah dan mini market, menuhin tas dulu. Tujuan selanjutnya Sherlock Holmes Museum, pengennya ketemu abang Benadict Cumberbatch, ngarepnya menjemput mimpi sekalian ketemu sang Idola tapi adanya malah penjaga museum, hahaha.  Ketika browsing tiket, ternyata tiket museumnya lumayan mahal, skip dulu ya masuk toko souvenirnya aja foto-foto, yang penting dah nyampe sini ( emak-emak irit hihi ).







Karena trip hari itu memang di mulai menjelang shalat zuhur selanjutnya ke central mosque, shalat dulu sekalian wisata masjid, nggak afdhol rasanya kalau jalan-jalan ke suatu tempat tidak mengunjungi masjidnya. Masjidnya besar, ke masjid ini seakan berada di Indonesia, sempat foto-foto sebentar di depan gerbang masjid. Ketika menyebrangi gerbang masuk masjid saya bilang ke anak-anak " jangan nyebrang dulu ya, tunggu baba ", mendengar itu seorang kakek menghampiri saya (taksiran saya umur beliau 80an, karena sang kakek tampak lebih tua dari kakek saya) " are you a Malaysian or an Indonesian? " tanya sang kakek, " I'm Indonesian, nice to meet you " jawab saya ramah, " Nice to meet you too, I'm Pakistani. Indonesia is a country with the largest muslim population in the world, and I know many things about Indonesia ", " Really? what do you know about Indonesia? " tanya saya penasaran ", " Indonesian first president was Soekarno, and Indonesian second president was Soeharto. Soekarno's daughter also one of Indonesian President, wasn't she? ", " yes, you are right " saya membenarkan pernyataan sang kakek sambil kembali mendengarkan  ceritanya " her name is.. ( kakek ini berusaha mengingat) Megawati Soekarno Putri, and Indonesian second president Soeharto has some houses here, in London  ", " Is it? " saya semakin penasaran sambil bergumam dalam hati " jujur saya aja nggak tau, baru dengar malah, hehe ", " yes, he has some assistants who take care of his houses here, is he still alive? " tanya sang kakek, " No, unfortunately he had died a few years ago " jawab saya. Ow.. fabulous grandad, he knows many things about Indonesia, jadi malu saya, hihi tapi senang serasa ngobrol dan mendengarkan cerita kakek sendiri. Setelah say good bye dan meninggalkan sang kakek, saya pun masuk ke dalam area masjid.




Selesai menunaikan shalat kami melanjutkan perjalananan menuju halte bus terdekat menuju tube station, memenuhi keinginan anak-anak untuk naik kereta bawah tanah, sebenarnya ketika trip ke Glasgow anak-anak sudah di ajak naik subway ( kereta bawah tanah Glasgow ) ternyata mereka masih penasaran pengen naik tube di London, enaknya naik tube lebih cepat tapi untuk pelancong menurut saya kurang tepat karena tidak bisa menikmati view kota London.

Tujuan selanjutnya St. Paul's Cathedral, duduk santai di depan St. Paul's Cathedral Park, menikmati bekal makan siang sambil membaca buku baru yang kami beli di central mosque, kakak Aufa seperti biasa menamatkan dua bukunya saat itu juga. Untung di Edinburgh banyak buku-buku di perpustakaan nak, hihi.

London Tube



St. Paul's Cathedral

Menyebrangi jalan dari St. Paul's Cathedral menuju Millenium Bridge, dari sana tampak jelas view London Tower Bridge walaupun hanya tampak dari kejauhan. Kami pun langsung mencari halte terdekat dan memutuskan untuk kembali menikmati sore di pinggir Thames River seperti hari sebelumnya hanya saja dengan view yang berbeda, jika sebelumnya dengan view Big Ben, London Eye dan Westminster Bridge, Hari itu viewnya London Tower dan London Tower Bridge.


Millenium Bridge

View London Tower Bridge tampak dari Millenium Bridge

London Tower Bridge


di depan London Tower


Setelah puas menjelajahi London Tower Bridge dan London Tower, kami melanjutkan perjalanan sore itu ke Stadion Arsenal. Sebenarnya ini masuk list itinirery trip di hari ketiga, berhubung masih ada waktu jadi di alihkan di hari kedua agar perjalanan di hari ketiga bisa fokus buat shopping dan berburu makanan indo yang dah di incer sejak hari pertama, urusan yang dua ini harus fokus hehe.




Hari kedua di London selesai, hari ketiga seperti yang sudah saya bahas tadi, saatnya shopping dan kulineran, bukan kuliner makanan Eropa karena di Edinburgh juga banyak, kulinernya makanan Indonesia, padahal di rumah sehari-hari masak makanan indo juga, tapi yo pengen aja.

Resto yang terletak di 175a Edware Road London WA 1ET ini plangnya keciiil nyaris tak terlihat tapi paksu kalau urusan makanan saya percaya deh jelinya super, nemu aja dia, hehe. Sejak hari pertama resto ini kami lewati, suami bilang " ma kayanya tadi liat malaysian indonesian resto ", sampai hari kedua lewat suami nunjukin restonya, saya masih belum nemu itu resto, saking kecil plangnya, restonya juga jika di lihat sekilas cuma seukuran pintu toko. Sampai di depan restoran, kami masuk langsung ada tangga ke bawah, ternyata restonya ada di bagian bawah dan cukup besar, makanannya pun enak, lumayan untuk memanjakan lidah yang kangen makan di restoran Indonesia.

Untuk teman-teman muslim yang mau makan di sini jangan khawatir Melur London Malaysian and Indonesian Cuisine ini halal kok, di sepanjang lokasi ini juga banyak pilihan makanan halal. Bahkan di sepanjang jalan lebih banyak toko-toko muslim, di pasar tempat saya belanja pashmina-pashmina pun nyaris semuanya muslim, sepanjang jalan banyak muslimah memakai abaya dan bercadar, seakan berasa di arab malah bukan di London.



Setelah makan saatnya pulang, cuss menuju Victoria Coach Station Bus menuju bandara siap membawa kami untuk pulang, bye London. Semoga di kesempatan selanjutnya kami bisa membawa orang tua kami juga untuk jalan-jalan di sini.

Comments

  1. Jadinya makan menu apakah itu, Mbak? Mie ya sepertinya, ala mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nasi campur, nasi goreng, gado-gado, sama mie goreng mba
      mie gorengnya mie goreng malaysia pake bumbu kacang, rasanya persis mie lendir batam gitu

      Delete
  2. Mbak itu foto-foto bikin iri. Semoga nanti ada kesempatan ke Londom

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom