Museum of Childhood Edinburgh

Museum yang terletak di 42 High Street Royal Mile Edinburgh ini, sedikit berbeda dengan museum pada umumnya. Jika museum pada umumnya di design dengan bangunan-bangunan besar nan megah, museum dua lantai ini tidak begitu besar bahkan terlihat sama dengan bangunan-bangunan pertokoan, restoran atau pun cafe di sekitarnya.

Museum of Childhood adalah museum kumpulan koleksi mainan anak-anak yang berkisar dari abad 18 sampai abad 21, museum ini awalnya karya Patrick Murray seorang Edinburgh Councillor dan kolektor mainan anak dan memorabilia masa kecil. Musuem ini juga museum pertama di dunia yang mengkhususkan diri dalam sejarah masa kecil.

Ketika kami mengunjungi museum ini untuk pertama kali tanggal 24 desember 2015 lalu, kami sempat terkecoh, terlewat lumayan jauh dari lokasi museum. Bagian bawah depan museum yang di fungsikan sebagai toko souvenir membuat museum tidak tampak seperti museum jika tidak melihat plang yang terletak di bagian depan gedung ini.

Kesan pertama kali masuk museum, tidak sekedar anak-anak yang senang, saya dan suami pun merasa seakan kembali ke dalam dunia anak-anak, mainan-mainan yang terdapat di dalam museum mengingatkan kami pada masa kanak-kanak, walaupun mainan pada masa kecil kami di Indonesia, jelas belum secanggih mainan-mainan itu. 

Dan uniknya lagi di dalam museum juga terdapat perlengkapan baby, ada seperangkat bedak merek johnson & johnson kemasan lama dan beberapa merek lain ketika saya dan adik-adik saya masih kecil, waw.. yang mengelola museum rajin banget ngumpulin pernak-pernik ini dan sukses membuat pengunjung baik yang dewasa dan anak-anak merasa berada dalam dunia anak.

Semboyan " Kids Forever " yang tertulis di papan yang di bawa patung anak di bagian depan ketika pengunjung memasuki museum, benar-benar menunjukkan betapa berjayanya masa kana-kanak, semua pasti setuju masa kanak-kanak merupakan masa yang paling bahagia dalam hidup kita. Pada masa kanak-kanak tidak ada beban pikiran, hari-hari yang kita lalui penuh dengan kebahagiaan bermain bersama teman-teman. Jika bisa mengulang salah satu waktu berharga dalam kehidupan, maka saya akan memilih untuk mengulang masa kanak-kanak, hihi.

Sekarang masa itu sudah jauh terlewati, berganti peran dengan orang tua yang sekarang menjadi kakek dan nenek anak-anak kita, mereka telah sukses membantu kita melewati masa kanak-kanak yang bahagia, sekarang giliran kita para orang tua mari mengukir masa kanak-kanak anak-anak kita agar menjadi masa yang paling bahagia yang nanti akan mereka kenang ketika mereka dewasa dan menjadi orang tua.

" KIDS FOREVER "

Bagian depan Museum of Childhood, gedung sebelum Cafe adalah Museum of Childhood,
 benar-benar tidak terlihat layaknya museum pada umumnya, dan lucunya foto ini saya ambil sebelum
kami terlewat lumayan jauh dari museum, hahahaha.

Patungnya sereeem..





Bathtub buat mandiin babynya unik.



Zaman dulu mobilan dan kereta bayinya kok dah keren gitu ya.


Masukin coin, tunggu apa yang terjadi.

Dengan memasukkan coin ke dalam mesin, rumah ini akan terbuka
dengan sendirinya layaknya rumah hantu. qiqiqiqi (ketawa ala mbak kunti).

Kalian pada ngapain sih?

Beberapa koleksi buku cerita di museum ini.

Koleksi bonekanya banyak banget, lengkap lagi.


Tea time.., anyone wants a cup of tea?


Millitary dolls



Mupeng liat koleksi-koleksinya Mr. Patrick Murray.








Copy then Paste



Koleksi sepatu-sepatunya juga kereeen.

Petualangan di Museum of Childhood hari itu selesai, keluar museum saat itu hujan, kami jalan ke arah halte bus, naik bus kemudian lanjut ngajak krucil-krucil naik tram. 



Comments

  1. Jogja juga punya museum kayak gini, namannya museum mainan anak atau museum anak kolong tangga=)

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah..nice info, baru tau mba padahal 2008-2010 kami pernah tinggal di jogja, lokasinya daerah mana tu mba?

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom