Central Celebes Road Trip, from Poso to Ampana, from Ampana to Luwuk

Cerita perjalanan ini adalah kelanjutan dari road trip kami di Sulawesi Tengah yang pernah saya tulis di tahun 2019, yang bisa juga kalian baca di sini  http://leli-jamal.blogspot.com/2019/06/central-celebes-road-trip-to-parigi-and.html. Qodarullah, baru bisa di lanjutkan di tahun ini, karena saat itu baru ditulis sebagian, kemudian terabaikan di draft.

Hari kedua trip keliling Sulawesi Tengah kali ini, tujuan kami ke Ampana, kabupaten Tojo Una Una. Berangkat setelah shalat jum'at dari Poso, Alhamdulillah perjalanan lancar tanpa kendala, sempat berhenti di pinggir pantai sejenak, menemani si bapak istirahat untuk makan siang, sementara anak-anak masih tertidur di mobil. Sampai di Ampana sore hari menjelang maghrib, saya sempat khawatir terlewat karena operator im3 sama sekali tidak dapat signal di sini, Alhamdulillah pak suami selaku sopir 99% yakin, kalau begitu, lanjuuut.


Memasuki kota Ampana, jalanan tampak padat, saya penasaran dan akhirnya menoleh sejenak karena kepo penyebab padatnya jalanan, ternyata di bagian kanan jalan ada pemandian yang menjadi salah satu tempat wisata untuk masyarakat setempat, bahkan mungkin pengunjungnya di penuhi para pemudik dari berbagai kota sekitar Ampana. Laju kendaraan di pacu melambat karena mengandalkan pandangan mata menyisir pinggiran kota untuk menemukan cottage tempat menginap kami beberapa hari ke depan. Sampai cottage, parkiran ramai, kami pun harap-harap cemas, khawatir tidak dapat kamar, walaupun sebenarnya kami sudah booked, tapi belom ada transaksi pembayaran.
Pak suami turun terlebih dulu untuk memastikan kita dapat kamar atau tidak, a few minutes later.. Alhamdulillah dapat, namun tidak sesuai harapan, kamar yang tersisa hanya 1, dan ternyata no AC, no tv, no wifi, operator selular kami pun off, alias no signal, lengkap sudah 😆. Menit-menit yang di warnai rasa lelah, perasan sedih dan kesal, yang di tuangkan para krucil lewat protes dan tetesan air mata, membayangkan hidup beberapa hari tanpa internet, tv dan AC, bagi mereka hidup rasanya berat bro..😁.


Setelah berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk keluar makan malam dulu, mungkin dengan terisinya perut akan memperbaiki mood kami. And that 100% right, setelah makan malam, sampai cottage, kami mandi, main dan ngobrol, and lucky us we have another gadget which doesn't need an internet connection to watch, and it uses the flash disk.
Pagi setelah shalat subuh, kami langsung mengajak anak-anak jalan beberapa langkah saja menuju pantai untuk berenang and they were so happy, lupa sudah rasa tidak nyamannya semalam 😍. Setelah sarapan, kami mencoba memastikan rencana untuk nyebrang ke pulau Togean, jika memungkinkan kami akan nyebrang dan menginap di sana satu hari, dan kemudian kembali lagi menginap di Ampana, hari berikutnya kami baru akan melanjutkan perjalanan ke Luwuk.Qodarullah, setelah mempertimbangkan beberapa hal, di antanya faktor air laut yang tinggi dan ombak yang besar, akhirnya kami memutuskan untuk tidak nyebrang, dan melanjutkan menginap di Ampana, menikmati ketenangan, jauh dari hiruk pikuknya kehidupan di kota kecil ini untuk dua hari. 
Pantai di sini sedikit berbeda, biasa pantai identik dengan pasir, di sini tidak di temukan pasir tetapi batu-batu koral.

Di hari kedua di Ampana, mempertimbangkan kenyamanan anak-anak, kami mencoba untuk meng-upgrade kamar, setelah melihat sepertinya beberapa pengunjung mulai akan meninggalkan penginapan. Para krucils sayup-sayup berdo'a " mudah-mudahan dapet ya Allah.. ", nggak lama si bapak datang membawa kabar bahagia, kita dapat kamar yang ada AC, yeay... semua bahagia. Menjelang dzuhur kami pindah ke kamar baru, tepat di pinggir pantai, jika kamar sebelumnya dengan view parkiran, kamar baru ini viewnya masyaAllah langsung laut lepas plus bonus tv and wifi 😄.


Sore rencanya anak-anak mau renang lagi, dan kali ini bapaknya mau nyemplung juga, qodarullah ketika keluar makan siang hujan turun dan kami memilih untuk tidur siang saja 🤭, renangnya di tunda besok pagi, sekalian siangnya kami akan check out dan melanjutkan perjalanan ke Luwuk.

The next road trip is to Luwuk..

Luwuk adalah nama sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten banggai Sulawesi Tengah, yang artinya Teluk. Jarak Palu ke Luwuk, kurang lebih 14 jam perjalanan darat, namun bisa juga di tempuh dengan perjalanan udara, dari Luwuk bahkan ada penerbangan langsung ke Jakarta, begitu pun sebaliknya.
Di Luwuk, kami menginap di hotel Santika, hotel ini terletak di ketinggian, dari hotel bisa terlihat pemandangan Luwuk dan juga lautnya. Layaknya hotel-hotel besar, hotel ini di lengkapi dengan kolam renang yang menjadi salah bagian terpenting ketika mengajak anak-anak liburan, mereka selalu memastikan, "hotelnya ada kolam renangnya, nggak?".


Pagi hari setelah shalat subuh, saya dan suami menyempatkan jalan pagi sebentar, menikmati udara segar, sembari menyaksikan matahari terbit. Anak-anak nampaknya masih kelelahan, setelah shalat subuh mereka kembali tidur. Anyway, hotel ini bisa jadi salah satu rekomendasi kalian untuk menginap ketika berkunjung ke Luwuk.


Setelah sarapan, kami mengajak anak-anak untung renang di pantai Kilo Lima, di sini maupun di kota Palu, setiap pagi ataupun sore hari, warga sekitar biasa berenang di laut, mungkin karena air lautnya bersih dan cenderung tenang, ketika kita berenang di pinggir-pinggir pun kita dengan mudah mendapati ikan-ikan, jadi bisa snorkeling tipis-tipis. Setelah renang, kalian bisa menikmati kopi khas luwuk dan sepiring pisang goreng yang dicocol sambal, yang hanya di dapatkan di daerah Sulawesi, nampaknya.


Kulinernya pun tak kalah enak, olahan seafood dan ikan-ikan segar serta tumis sayuran dengan bumbu khas Sulawesi, membuat kami ketagihan. Saya dan anak-anak memesan ikan bakar dan suami memesan ikan kuah asam, serta tumis bunga pepaya, uniknya di sini tumis bunga pepaya seringnya dicampur dengan sayuran lain, seperti kangkung, pakis atau toge.
Di Luwuk anak-anak nonstop renang, seakan nggak ada capeknya, pagi renang di pantai, sore hari renang di kolam renang hotel, keesokan paginya renang lagi di pantai.
Menjelang kembali ke Palu kami sempat mampir ke Air Terjun Salodik, yang juga dikenal sebagai salah satu wisata alam Luwuk, Banggai.


Kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali ke kota Palu, dengan rute yang sama dengan keberangkatan sebelumnya, dari Luwuk menuju Ampana, dari Ampana melewati Poso, Parigi dan sampailah kami kembali ke kota Palu.

Comments

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom