Central Celebes Road Trip from Palu to Parigi and Poso

Welcome to Central Celebes or Central Sulawesi, Indonesia..

Tepatnya di bulan Agustus 2018 SK Promosi suami membawa kami ke pulau Sulawesi, mengenal tempat baru, teman baru, makanan dan banyak lagi hal yang baru.
Sejak menikah pada tahun 2007, saya sudah menemani ke beberapa pulau di Indonesia, Ketika kami awal menikah di tahun 2007 suami penempatan di Pulau Kalimantan, tepatnya di kota Pontianak, tapi kala itu kami masih LDM, karena saya masih berkuliah di salah satu kampus di Jakartaa, Di Pontianak tidak lama kurang lebih hanya satu tahun, karena di bulan Agustus 2008 Alhamdulillah suami lulus beasiswa dan melanjutkan pendidikan S1nya di UGM Jogjakarta. Setelah selesai, di tahun 2010 kami diboyong ke Jakarta, 1 tahun menantikan SK Mutasi untuk penempatan selanjutnya paska menyelesaikan tugas belajar. Tepat di bulan september 2011 menjelang kelahiran anak kedua kami, SK mutasi kala itu membawa kami menuju tanah kelahiran saya, Palembang. Setelah dua tahun di Palembang, pada tahun 2013 SK membawa kami kembali ke Jakarta, tidak bertahan lama hanya 2 tahun, pada tahun 2015 Alhamdulillah suami bisa kembali melanjutkan pendidikan. Kali ini mulai melebarkan sayap, tidak sekedar menjelajahi bumi ibu pertiwi, takdir Allah mewujudkan impian kami untuk singgah di negerinya Ratu Elizabeth, tepatnya di Edinburgh United Kingdom.
Di tahun 2017 kami kembali ke Indonesia, mulai mencoba menyamankan kehidupan di rumah tercinta, namun hanya bertahan satu tahun saja, di tahun 2018 suami di percaya untuk mengemban amanah baru di bumi Sulawesi, tepatnya di kota Palu, Sulawesi Tengah.


Thursday, 6th of june 2019

So, today we're trying to explore some places in Central Sulawesi. Berhubung lebaran tahun ini kami tidak mudik, lebaran hari pertama kami silaturahim ke beberapa teman kantor yang memang tinggal di Palu dan juga beberapa teman yang sama-sama tidak mudik. Lebaran hari kedua, kami mulai menjelajahi Sulawesi Tengah, mulai dari kota Poso. 
Berangkat jam 06.30 pagi dari Palu, perjalanan ke Parigi, di iringi hujan, melewati pegunungan kebun kopi yang di penuhi kabut dengan jarak pandang yang terbatas lumayan bikin mata melek karena deg-degan 😆.  Di tebing-tebing tinggi ini, kita bakal nemuin beberapa kera hitam khas kebun kopi Parigi, selain itu banyak penjual sayur-sayuran segar di pinggir-pinggir jalan, perjalanan pulang nanti, mamak wajib mampir nih.
Jam 08.30 kami istirahat, menikmati sarapan dengan lalampa di Parigi, lalampa adalah hidangan sejenis lemper yang beisi ikan cakalang dalam segumpal ketan yang di bungkus daun pisang lalu di bakar . Sepanjang jalan di Parigi kami mendapati banyak rumah-rumah Bali yang di lengkapi tempat peribadahan mereka, mengingatkan saya perjalanan darat menuju Palembang, biasanya di salah satu daerah di lampung banyak rumah-rumah Bali yang juga di lengkapi dengan tempat ibadahnya yang khas.

Menikmati sarapan lalampa di Parigi, di temani mie rebus, kopi susu dan teh hangat, sajian yang pas di kala hujan

Setelah satu jam lebih istirahat, kami melanjutkan perjalanan, menjelang dzuhur kami mampir untuk shalat di masjid Pondok Modern Gontor, sebagai salah satu alumni Gontor, wajib dong mampir ke sini. Sebelumya, ketika akan memasuki wilayah Poso saya menghubungi salah satu teman satu angkatan yang memang cucu dari salah satu pendiri Gontor, untuk menanyakan kira-kira siapa yang bisa saya temui untuk silaturahmi sekiranya saya mampir ke Pondok Modern Darussalam Gontor di Poso, dan saya pun bertanya pada orang yang tepat, saya dapat kontak kakak kelas kami yang sejak 2008 sudah di amanahi untuk membimbing para santri gontor di Poso. Alhamdulillah, hari ini silaturahmi done, walaupun sebentar bisa ngobrol-ngobrol dan makan siang di rumah beliau, sekalian bernostalgia 😍.




wajib di foto, semboyan khas milik Gontor

Setelah kurang lebih 30-40 menit perjalanan, kami sampai di kota Poso. Kota kecil yang pernah di landa konflik di akhir tahun 1998-2001, kini terlihat jauh lebih aman, dan nyaman, muslim dan non muslim hidup berdampingan, indahnya saling menghargai.


Di kota ini kami hanya menginap satu malam saja, kemudian melanjutkan road trip kami ke Ampana, kabupaten Tojo Una Una.

Comments

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom