Jelajah Provinsi Tetangga, Sulawesi Barat

Setelah menyelesaikan tour ke beberapa kota dan kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah sekitar pertengahan tahun 2019, kami berencana untuk menjelajahi provinsi-provinsi lain yang ada di kepulauan Sulawesi, pilihan kami kala itu, provinsi Gorontalo, Mamuju, Kendari atau kabupaten Tana Toraja, provinsi Sulawesi Selatan, yang terkenal dengan wisata budaya unik, khas Tana Toraja. Dengan beberapa pertimbangan, kami akhirnya memutuskan untuk menjelajahi provinsi terdekat terlebih dahulu, yaitu provinsi Sulawesi Barat.

Desember 2019

Bertepatan dengan libur sekolah di tahun 2019, kami merencanakan mengisi liburan kala itu ke kota Mamuju, Sulawesi Barat. Tujuan utama kami adalah wisata bawah laut di Pulau Karampuang. 
Kami memulai perjalanan dari kota Palu pagi hari setelah sarapan, perjalanan di perkirakan akan memakan waktu tempuh sekitar 9-10 jam, pemberhentian pertama kami setelah perjalanan kurang lebih 3,5 jam adalah Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Nama kabupaten ini sudah sangat familiar bagi kami karena beberapa teman kami di kota Palu berasal dari kabupaten ini. Kami berhenti di sana untuk istirahat makan siang dan shalat dzuhur. Setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan kami ke kota Mamuju. Kami sampai di Kota Mamuju sore hari menjelang waktu shalat maghrib, kami langsung menuju hotel syariah yang sebelumnya sudah kami book melalui aplikasi online. Setelah mandi, istirahat dan shalat, di malam hari kami memulai penjelajahan tipis-tipis di Kota Mamuju, tempat yang pertama kami tuju adalah Masjid Raya Suada, kami mampir untuk shalat isya sembari menikmati keindahan masjid ini. Selesai shalat, kami berkeliling ke beberapa tempat, salah satunya adalah pusat oleh-oleh khas Kota Mamuju, kami penasaran dengan oleh-oleh khas kota ini, setelah membeli beberapa oleh-oleh khas, kami lanjut mencari restoran untuk makan malam, yang berakhir di Maleo Town Square, Mamuju.

Foto ini saya ambil dari hotel tempat kami menginap

Masjid Suada
Ketika melewati masjid ini keesokan harinya, saya sempatkan berhenti sejenak untuk mengambil foto masjid ini.

Keesokan harinya, kami bersiap untuk berangkat ke Pulau Karampuang. Pulau Karampuang terletak di Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kota Mamuju, Sulawesi Barat. Karampuang menurut bahasa setempat artinya Purnama. Dari pusat kota Mamuju, dibutuhkan waktu tempuh sekitar 15-20 menit saja dengan menggunakan perahu, tidak heran jika Pulau ini terlihat jelas dari Pantai Manakarra, Kota Mamuju.
 
Kami memulai perjalanan kami dari Dermaga Kota Mamuju yang terdapat di area pelelangan ikan Kasawi. Mobil kami dan beberapa wisatawan lain di parkir di dermaga ini, kemudian kami melanjutkan pernyebrangan ke Pulau Karampuang dengan perahu yang kami sewa. Tiba di Pulau Karampuang, kami disambut dengan dermaga kayu panjang yang menjorok ke laut, yang menjadi ciri khas Pulau Karampuang. 
Pulau ini terlihat sepi dari pengunjung pagi itu, mungkin karena kami datang lebih awal, jadi kami belum menemui satu pengunjung pun di sana. Anak-anak yang sudah tidak sabar untuk main air, langsung meminta izin kami untuk turun ke pantai. Setelah mereka puas bermain, kami mengajak mereka untuk berganti pakaian renang agar bisa renang dan snorkeling untuk menikmati keindahan bawah laut dari pulau ini. Di pulau ini, air lautnya sangat jernih, sehingga kita bisa melihat dengan sangat jelas ikan-ikan, dan aneka hewan laut lainnya dari permukaan. Ketika berenang di sini kita harus berhati-hati karena terdapat banyak bulu babi, namun jangan khawatir bulu-bulu babi itu terlihat sangat jelas baik dari permukaan air ataupun dari kacamata renang atau kacamata snorkeling kita jadi kita bisa menghindari mereka.


Bermain dengan kelomang atau keong laut sebelum snorkeling


Sang penjelajah cilik

Kakak-kakak snorkeling di dampingi baba Zaky 

Air lautnya sangat jernih, sehingga bintang-bintang laut ini pun terlihat jelas dari permukaan

Setelah puas seharian bermain di Pulau ini, kami kembali ke Dermaga dengan perahu yang tadi kami sewa. Setelah mengantar kami, bapak pemilik perahu tidak menunggu kami di pulau ini, beliau kembali ke Dermaga Kota Mamuju untuk mencari penumpang lain, dan kami pun bebas untuk bermain di pulau ini sampai sore, ketika kami sudah selesai makan dan siap untuk kembali ke Dermaga, kami baru menelpon si pemilik kapal. Anyway, kami membuat kesepakatan dengan pemilik kapal untuk melakukan pembayaran penyewaan kapal, setelah kami sampai di Dermaga Kota Mamuju, sehingga kami tidak khawatir si bapak tidak kembali untuk menjemput kami 😄. Setelah sampai di dermaga, kami langsung kembali ke hotel untuk istirahat.

Bye Pulau Karampuang

Saat itu si bungsu ini usianya belum genap 2 tahun, dan ini pengalaman pertamanya di atas perahu

Sore hari menjelang maghrib, kami mengajak anak-anak main ke Pantai Manakarra yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kota Mamuju. Di sore hari seperti ini, anjungan pantai ini di penuhi banyak pengunjung yang menikmati keindahan pantai bersama teman ataupun keluarga. Di sini juga banyak penjual makanan, jadi kita bisa nongkrong sambil menikmati jajanan. Setelah shalat maghrib di masjid yang berada di dekat pantai ini, kami menikmati makan malam dengan menu masakan jepang ala-ala kaki lima yang dijual di sekitar anjungan Pantai Manakarra, dan ternyata rasanya pun tidak kalah dengan restoran-restoran jepang, seperti selogan-selogan khas pedagang makanan kaki lima "Rasa bintang lima, harga kaki lima". Setelah makan malam dan menikmati keindahan kota Mamuju di malam hari, kami kembali ke hotel.


Keesokan harinya, kami bersiap untuk kembali ke Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kami meninggalkan Kota Mamuju di pagi hari, selama di perjalanan anak-anak hanya nonton, nyemil dan tidur saja, walaupun perjalanan ini jelas melelahkan, masyaallah anak-anak sama sekali tidak mengeluh, selama stok cemilan dan makanan mereka banyak, insyaallah perjalanan aman. 

Di tengah perjalanan kami ke Kota Palu, kami sempat mampir sejenak di Pantai Lombang-lombang, Kabupaten Mamuju. Di sini, anak-anak hanya main di pinggir pantai saja, tidak sampai berenang. Pantai ini tipikal pantai yang pasirnya berwarna abu kehitaman dan garis pantainya pun panjang. Setelah anak-anak puas bermain di pantai ini, kami melanjutkan perjalanan.


Sampai saat ini, tetap jadi anak pantai


Ngisengin kakak fa

Alhamdulillah kami sampai di Kota Palu dengan selamat di malam hari, waktu shalat maghrib. Kala itu, setelah perjalanan dari Kota Mamuju ini, kami telah merencanakan beberapa perjalanan selanjutnya, liburan sekolah pertengahan 2020 kami merencanakan untuk liburan ke Provinsi Gorontalo dan lanjut ke Manado, Sulawesi Utara. Dan di liburan Desember 2020 kami merencanakan untuk ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Kami juga sempat merencanakan jika dapat SK mutasi, kami akan mudik ke Pulau Jawa sekalian menjelajahi Sulawesi Selatan dari Tana Toraja sampai Makassar, mau menyelesaikan tour the Celebes, ceritanya. Qodarullah, manusia hanya bisa berencana, Allah yang menentukan, di tahun 2020 Indonesia dan Dunia dilanda wabah covid-19 dan kami mendapatkan SK mutasi ke kota Bengkulu di bulan Oktober 2020 tanpa sempat menjelajahi kota-kota lain di Pulau Sulawesi.

Comments

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom