Our First Europe Trip to Berlin, Germany

Mau nulis tentang perjalanan ke Berlin ini, mamak agak-agak melow, sebel, sedikit kesal. Jadi, ceritanya 2 tahun lalu tepat setelah trip dari Berlin, mamak sudah nyaris menyelesaikan tulisan tentang trip ke Berlin ini, tapi entah kenapa keesokan harinya, ketika mau ngelanjutin tulisan, tulisan sebelumnya sudah nggak ada, kosong tak bersisa, padahal saat itu mamak tinggal melengkapi foto-fotonya aja. Begadang cuy.., nulisnya, saat itu mikirnya tinggal masukin foto, besok ajalah. Qodarullah, semua hilang, setelah itu mamak pundung, jadi males buat ngeblog lagi, mungkin saat itu mamak terlalu lelah 😆. Bahkan, banyak banget cerita perjalanan di Scotland, dan juga perjalanan keliling UK yang akhirnya tidak terdokumentasikan disini, sebagian foto-fotonya pun lupa di save di mana 😭. Padahal tujuan mamak ngeblog itu, tak lain dan tak bukan untuk mengabadikan momen melalui cerita dan gambar, agar bisa di baca anak-anak kelak.
Dan beberapa hari lalu, ketika mamak iseng nengokin blog, anak-anak nimbrung baca tulisan-tulisan mamak, mereka liatin foto, betah banget di depan laptop. Mamak pun terfikir, why don't I start writing on my blog again? mumpung masih banyak terekam kenangan perjalanan-perjalanan selama di UK dulu.
Mulai dari mana? Mulai dari menyelesaikan tulisan-tulisan yang masih nyangsang di draft, salah satunya, trip ke Berlin ini, yang tersisa judul saja di draft 😭. Dua hari lalu, sudah berhasil mengeluarkan 2 judul, cerita kehamilan ketiga dan resep puding, yang keduanya sudah lama banget nangkring di draft. I hope, today I could finish this one.

Trip ke Berlin ini, trip yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari, ketika pak suami ngasih tau kalau bakal ada trip ke Berlin yang di fasilitasi kampus, he said " kalian ikut aja, kan penginapan dan tiket baba di biayai kampus, kita tinggal nabung buat tiket, uang jajan dan kebutuhan lain buat kalian selama di sana. Mamak pun semangat nyari duit, jadi mamak kos, dan nerima catering. Dari pasang-pasang iklan, sampai minta bantuan temen untuk menawarkan kamar di flat kami yang kami sewakan khusus untuk liburan, dan kami mengutamakan orang-oarang indo yang mau liburan ke Edinburgh, secara kami tinggal di kota yang jadi salah satu destinasi wisata di UK, sudah jelas penginapan mahal ciin 🤭. Dan dengan cepatnya no contact kami tersebar dari mulut ke mulut ke teman-teman indo yang mau liburan ke kota ini. Alhamdulillah, rezqi mamak sholehah 😍.
Tahun sebelumnya, di bulan yang sama februari 2016, si pak suami trip ke Portugal bersama teman-teman jurusannya, mamak dan anak-anak di tinggal di Edin, tabungan baru aja di kuras untuk memberangkatkan kami bertiga dari Indo ke Edin pemirsah, bukan nominal yang sedikit, jadi mamak woles ajalah, syukur-syukur dah di ajak hidup di negerinya bu ratu, yang mana teman-teman yang lain keluarganya pada nggak di ajak, proud of him, and also thanks to our familes in Indonesia for their help.

Bandara Berlin, Uniknya kalau di Indonesia mercy itu golongan mobil mewah, kalau di sini jadi taksi 😄

Edinburgh, Februari 2017
Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba. Pagi itu, di musim dingin yang dinginnya bukan main, di temani salju kami nyiapin anak-anak menuju statiun bus, sepanjang perjalanan, semuanya putiiih tertutup salju, sayangnya momennya tidak bisa di abadikan dari dalam bis. Untuk perjalanan ke Berlin ini, kami memilih berangkat dari Glasgow, selain tiket pesawatnya lebih murah, kami juga masih punya janji ke anak-anak untuk mengunjungi salah satu museum, Glasgow Science Centre yang tahun lalu belum sempat mereka kunjungi ketika main-main ke Glasgow. Di Glasgow, kami jalan-jalan seharian, sore kami baru menuju flatnya salah satu teman, mba Dian dan mas Yusuf dan menginap di sana. Uniknya, mba Dian ini kenal saya melalui blog ini, ketika do'i lagi nyari-nyari info tentang Edinburgh tapi akhirnya suami mba Dian keterima di University of Glasgow. Kami pun menginap semalam disana, dan melanjutkan perjalanan ke Berlin di hari berikutnya.

Anak-anak excited banget, setelah nyaris setahun, akhirnya mereka naik pesawat lagi. Tahun lalu, mereka naik pesawat, ketika di ajak trip ke London. Jadwal pesawat kami saat itu dari Glasgow ke Berlin menjelang siang, dengan penerbangan kurang lebih 2 jam, berhubung musim dingin dengan waktu siang hari yang otomatis lebih pendek, kami pun sampai di Berlin menjelang sore, dan semakin gelap ketika perjalanan dari bandara Schonefeld Berlin menuju penginapan.

Penginapannya tinggal jalan kaki dari stasiun, nyaman dan bersahabat di kantong

Kami pun istirahat sejenak, sekedar mandi dan leyeh-leyeh sebentar, kemudian shalat maghrib dan isya'. Setelah shalat, kami keluar untuk makan malam dan menikmati kota Berlin di malam hari. Malam itu, kami sempatkan mampir ke salah satu toko souvenir, untuk sekedar membeli poster, rencananya akan kami pajang di rumah kami di Indonesia, yang sampai saat ini masih anteng di wadahnya, belom sempat terpasang, kami sudah melanglang buana ke bumi Sulawesi 😄. Malam itu, kami di ajak teman-teman Indo yang juga ikut trip ke Berlin untuk makan malam di Restoran Nusantara, salah satu restoran Indonesia terkenal di Berlin. Kami memilih untuk menikmati makan malam di restoran Turki yang sampe hari ini, masih terbayang enaknya, nyum.. nyum...

Keesokan harinya, setelah sarapan di hotel kami memulai hari dengan mengunjungi Brandenburg Gate, berkeliling di sana, tak lupa foto-foto sembari mencari macam-macam souvenir. Selanjutnya kita ke Reichtag, Parlemen kekaisaran Jerman. Kemudian lanjut ke Museum Island, mauermuseum aka Checkpoint Charlie, Alexanderplatz, istirahat makan siang dan shalat di Berlin Central Mosque.
Anyway, jarak satu tempat ke tempat yang lain ini nggak dekat lho, pegeel sebenernya tapi siang itu nggak di rasa sama sekali, saking senengnya. Saat-saat istirahat di masjid ini, lumayan banget untuk memulihkan stamina, apalagi dah makan siang, biasanya ngantuk kan ya, saat ini tak ingin melewatkan waktu sedikit pun, jadi boro-boro mau ngantuk 😆.
Menjelang sore, kita lanjut ke postdamer platz, lapangan kota dan persimpangan jalan penting di pusat kota Berlin, Jerman. Kita di sini lumayan nyantai, karena tempat ini menjadi destinasi terakhir di hari itu, dan kita menikmati pun sore yang tak terlupakan.

Brandenburg Gate

Dengan background gedung Parlemen Kerajaan




Bus yang bakal ada di setiap kota di Eropa, dengan tulisan masing-masing kota

Berliner Dom

Altes Museum, disini numpang foto aja, krucils nggak mau masuk


Berlin Central Mosque


Hari berikutnya, hari terakhir karena kita bakal balik ke Edinburgh, mamak pun melow dan sedih 😢. Kenapa? Si mamak ini, sejak datang dan berinteraksi dengan keramahan penduduk setempat, kemudian setelah jalan seharian kemarin, ngerasain gampangnya menemukan tempat berbelanja dan tempat makan halal, bahkan di statiun pun, ada snack2 dan restoran halal, bikin mamak jatuh cinta, pengen tinggal di sini, eaaaa..
Okay, back to our itinerary. Hari ini, tujuan terakhir kita ke Berlin barat, mengunjungi tempat bersejarah Berlin Wall Memorial, walaupun di temani rintik hujan, tidak sedikit pun mengurangi semangatnya anak-anak, masyaAllah they're the real travelers. Di Berlin barat ini, terlihat sekali perbedaan kesejahteraan kotanya, akibat perang dingin dan tekanan di masa lalu yang memisahkan antara daerah berlin timur dan Berlin barat.

Keretanya nyaman, tepat waktu, warganya ramah, bnyak terbantu, masyaAllah

MasyaAllah, anak shalih shalihah, it should be your memorable moment

Setelah makan siang dengan menu kebab, di salah satu restoran Turki, kita melanjutkan perjalanan menuju Bandara. Mungkin ada yang bertanya, dari kemarin kenapa kita sering makan di restoran muslim Turki, pertama jelas kehalalannya, kedua katanya sih, kebab itu pertama kali di temukan oleh imigran Turki di Berlin, dan sebagai keluarga penggemar kebab, memang nggak salah, kalau dinyatakan kebab di sini itu the best in the world, beneran enak bangeeeeet.

Perjalanan pulang ke Edinburgh, sembari menunggu di Bandara, mamak ngobrol ke si bapak, " gimana kalau S3nya di Berlin yank? " Eaaaa, emak mulai melancarkan bujuk rayunya 😆.

Comments

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom