Mudik Lebaran dan Liburan

Sejak pandemi covid 19 melanda dunia dan terdeteksi pertama di Indonesia pada bulan maret 2020 lalu, mudik lebaran pun di larang pemerintah, dan banyak dari masyarakat Indonesia yang nggak bisa mudik untuk bertemu orangtua dan saudara dalam rentan waktu tersebut, bahkan beberapa dari kita ada yg kehilangan orang-orang terdekat, seperti orang tua, saudara, anak dan pasangan hidup. Pada tahun ini pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik lebaran, kami pun sigap memesan tiket pesawat sebelum ramadhan untuk 5 anggota keluarga.

Alhamdulillah hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, hari selasa tanggal 25 ramadhan 1443H yang bertepatan tanggal 26 april 2022, kami berangkat dari Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Kami mengambil penerbangan sore setelah pak suami pulang kantor dan tiba di Jakarta tepat saat waktu berbuka puasa. Pak suami ngantri untuk mengambil bagasi, saya dan anak-anak langsung keluar membeli makanan untuk makan malam. 

Anak kecil di tengah ini yang paling excited 

Setelah selesai makan malam kami istirahat shalat dan lanjut ke parkiran untuk bertemu mas Hafidz yang menjemput kami malam itu. Di perjalanan dari bandara ini ada kejadian tak terduga, saya yang lagi ngecek pesan whatsapp yang masuk iseng membuka wag ibu-ibu perbendaharaan, dan ternyata lagi rame ada yang share pdf SK mutasi, saya yang baru buka pdf menginfokan ke suami bahwa ada SK mutasi, beliau bertanya sembari bercanda "ada nama baba, nggak?", saya jawab "nggak tau", karena memang baru saja membuka pdfnya dan baru scroll bagian atas, saya pun berpikir nggak akan ada nama suami, kami baru 1,5th mutasi ke kota Bengkulu. Beberapa detik kemudian saya kaget ketika scroll ke bawah saya baca ada nama suami, "eh ada ni nama baba" sembari ngasih hp ke suami. Dan perjalanan malam itu pun jadi warna warni, kami sampai tertawa karena benar-benar unpredictable. Perjalanan mudik lebaran dan rencana mudik lebaran para keluarga djpb malam itu diwarnai perasaan yang campur aduk, dan obrolan kami malam itu pun berganti topik menjadi rencana pindah sekolah anak-anak dan perpackingan.

Setelah sampai di Bandung, kami bertemu orangtua dan keesokan harinya adik-adik dari Bekasi pun mulai datang, Alhamdulillah karena euforia mudik lebaran dan bertemu saudara-saudara, kami pun tidak terlalu memikirkan perpackingan, kami sudah sepakat anak-anak menuntaskan ujian kenaikan kelas terlebih dahulu di Bengkulu. Namun, sebelum kembali ke Bengkulu kami tetap menyempatkan untuk mampir nengok rumah di Bekasi sekaligus survei beberapa sekolah di Bekasi Selatan.

Sebelum mudik lebaran, kami menyusun banyak rencana untuk mengajak anak-anak mengunjungi beberapa destinasi wisata di kota Bandung, berhubung beberapa bulan kedepan kami akan kembali menjadi warga Bekasi, next time ajalah menjelajahi destinasi wisata kota Bandung.

Mudik lebarannya di isi dengan silaturahmi, sempat wisata alam di Batu Kuda, dan di lengkapi dengan foto keluarga, Alhamdulillah..

Keluarga bapak Shodiq Ihsan dan Ibu Siti Syamsiah

Comments

Popular posts from this blog

His Journey Is On Another Level

Prosedur Sekolah Di Ma'had Al Azhar Kairo

Pengalaman hari pertama sekolah kakak Aufa di Edinburgh, United Kingdom