Eid Celebration in Edinburgh, United Kingdom
Nongol lagi...,
setelah lumayan lama menghilang dari dunia perblogan, hihi.
Sebenernya bukan nggak nulis, tapi banyak tulisan yang hanya berhenti di draft.
Biasa, penyakitnya emak-emak kalau ngeblog di sambi-sambi ngerjain kerjaan
rumah dan lain-lain. Apalagi sekarang di sambi kerja juga, jadilah makin
terbengkalai blognya.
Malam ini, mumpung nggak bisa tidur dan lagi
rajin nongkrongin dapur, sambil nunggu masakan, nyoook kita nulis lagi. Semoga
tidak kembali berakhir di draft, Bismillah.. kudu, wajib dan harus selesai,
hehe.
Masih anget-angetnya eid celebration
week, kalau di Indonesia masih rame silaturahim sana-sini. Kalau di sini? Bisa
ikut shalat dan celebration di hari H aja dah syukur Alhamdulillah, apalagi eid
kali ini jatuhnya di weekday bukan weekend, sekolah, kuliah dan kerja tetap
jalan. Sebagian teman-teman nganter anak-anak sekolah dulu kemudian baru shalat
eid. Kalau kami ngambil izin sekolah dan kerja, dan pak suami pun belum mulai
kuliah jadi ya lebih santai.
Merayakan Eid di negeri yang muslimnya
minoritas, nggak akan sama pastinya dengan di tanah air tercinta. Nggak ada
takbir terdengar di malam eid, entah itu dari masjid apalagi di jalan-jalan,
kalau kata kita boro-boro..., suara azan aja kalau nggak ke mesjid ya nggak
akan pernah dengar, hiks. Di hari H pun takbir hanya terdengar kecil dari luar
masjid, ala kulli hal Alhamdulillah bisa kembali menikamti eid bersama teman
dan keluarga, walaupun tidak bisa berkumpul dengan keluarga besar di Indonesia.
Di Edinburgh Central Mosque, shalat eid
di bagi menjadi 3 kloter, itu di karenakan kapasitas masjid yang tidak bisa
menampung semua muslim yang ingin shalat disini. Paling pagi jam 07.00,
kemudian kloter kedua jam 08.00, dan kloter ketiga jam 09.30. Kami ambil yang
kloter ketiga, karena kalau pagi rempong nyiapin anak-anak. Hihi, ngeles
padahal emaknya nggak pengen buru-buru. Dah ikut kloter yang paling akhir,
masiiih aja nyaris nggak sempet ikut shalat karena salah estimasi waktu,
terlalu nyantai, tidak mengestimasi macet jam berangkat ngantor di City Center.
Mendekati jam 09.30 masih di bus, lihat jam terus, sambil berdo'a semoga ada
perpanjangan. Walaupun sedikit telat Alhamdulillah masih kebagian shalat eid,
pas nyampe lapangan masjid takbir terakhir pas banget jama'ah berdiri untuk
mulai shalat.
Kalau dah sampai masjid baru terasa
suasana eidnya, ketemu banyak muslim dari berbagai negara, yang bikin makin
meriah adalah eid celebrationnya, disediakan macam-macam permainan untuk
anak-anak, face painting, henna dll. Makanan dan minumannya pun berlimpah,
semuanya free, cucok banget kaaan buat mahasiswa, hehe.
Dan nggak afdhol ya rasanya kalau habis
eid nggak foto-foto. Pengen foto keluarga, tapi nggak bawa kamera dan abang
tripod, hanya ada hape saja. Tengok kanan, tengok kiri, mencari sasaran siapa
yang
bisa di mintain tolong buat motoin, eh
ada tampang Indonesia, tadinya kami pikir beliau mahasiswa baru, ternyata
beliau turis dari jerman, tapi tebakan kami nggak salah si mbak Indonesia
punya, hehe.
Sorenya, makan-makan ala Indonesia di rumah, masak
aneka sate, sate ayam, sapi, dan sate kambing. Nggak ketinggalan pindang tulang
Palembang, ada opor dan aneka buah juga potlucknya teman-teman spirit.
Herannya, setiap makan-makan di rumah itu selalu lupa mengabadikan makanannya,
setelah mau pulang baru ingat foto-foto, jadi tolong perhatikan model-modelnya
saja, abaikan apa yang ada di sekitar kami, hahaha.
Photos by Edinburgh Central Mosque Official
*ini repost tulisan yang beberapa waktu lalu nggak sengaja terhapus karena emak butuh AQUA 😁
Comments
Post a Comment